BAB I
PENGERTIAN DAN ESENSI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

A. Aplikasi Teknologi Pendidikan
aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Pertama, teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan maupun aplikasinya. Kedua, teknologi pendidikan menghilangkan, kalaupun tidak secara keseluruhan, pola pengajaran tradisional. Ketiga, teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi lebih luas, lebih dari hanya sekedar interaksi guru murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas. Keempat, aplikasi teknologi pendidikan dapat membuat peranan guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan tidak mampu menggantikan guru secara penuh
B. Pengertian Teknologi Pendidikan Dan Esensinya
Istilah teknologi pendidikan (educational technology) atau teknologi pengajaran secara umum dapat diartikan sebagai penerapan tekhnologi, khususnya tekhnologi komunikasi untuk kegiatan pendidikan atau pengajaran. Yang paling penting disisni adalah proses integrasi antara manusia, ide, organisasi dan peralatan.
Association for Educational Communicatio and Technology (1980) mendefinisikan tekhnologi pendidikan sebagai berikut ; Tekhnologi pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide dan peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah yang menyangkut semua aspek belajar serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah itu.


C. Media Pendidikan
Media Pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Alat bantu itu disebut Media Pendidikan, sedangkan komunikasi adalah sistem penyampaiannya. Dengan demikian ada perbedaan antara tekhnologi pendidikan dengan media pendidikan. Media pendidikan itu banyak dan bervariasai, sedangkan tekhnologi pendidikan menekankan kepada pendekatan tekhnologis dalam pengelolahan pendidikan.
Commision of Instructional Technology (1972) mengidentifikasikan beberapa keuntungan pemanfaatan teknologi pendidikan. Adapun beberapa keuntungan dimaksud adalah seperti tersebut dibawah ini ;
1. Media Tekhnologi Pendidikan membuat pendidikan lebih produktif
2. Media Tekhnologi Pendidikan menunjang pengajaran individual, atau dengan kata lain memubgkinkan penerapan individualisasi dalam kegiatan pengajaran.
3. Media Tekhnologi Pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiyah ( scientific)
4. Media Tekhnologi Pendidikan dapat membuat pengajaran lebih powerfull
5. Media Tekhnologi Pendidikan membuat kegiatan belajar mengajara lebih immediate
6. Media Tekhnologi Pendidikan dapat membuat percepatan pendidikan lebih equel.
BAB II
ALAT-ALAT TEKHNOLOGI PENDIDIKAN
DAN JARINGAN INFORMASI
A. Jenis-Jenis Alat
Beberapa Media Tekhnologi Pendidikan dimaksud, antara lain ;
1 Papan Tulis 6 Rekaman Pendidikan
2 Bulletin Board dan Display 7 Radio Pendidikan
3 Gambar dan Ilustrasi Fotografi 8 Televisi Pendidkan
4 Slide dan Film Strip 9 Peta dan Globe
5 Film 10 Tape Record, Dll

B. Pengembangan Jaringan Informasi
1. alat tekhnologi untuk pendidikan
2. media cetak dan sarana fisik
BAB III
PENGAJARAN DAN KUALITAS LULUSAN
A. Metode Mengajar
Metode mengajar yang umum dipakai dalam proses belajar mengajar dikelas antara lain ;
1. Metode ceramah
2. Metode diskusi
3. Metode tugas
4. Metode latihan inkuiri. Latihan inkuiri diartikan sebagai proses mempersiapkan kondisi agar subjek didik siap menjawab teka-teki.
5. Metode karya wisata
6. Metode seminar

BAB IV
PROFESIONALISASI GURU
Perbedaan utama teori belaja dengan teori mengajar dapat digambarkan sebagai berikut ;
1. Teori Belajar
a. Berhubungan dengan cara individu belajar, penting untuk menjelaskan, memprediksi serta mengontrol proses kegiatan belajar.
b. Teori belajar berhubungan dengan kondisi belajar, motivasi belajar serta kapabilitas siswa, dan ;
c. Teori belajar memandang kegiatan belajar dari sudut siswa.
2. Teori Mengajar
a. menekankan dari segi bagaimana guru mempengaruhi subjek / siswa pada saat proses belajar.
b. Tinjauan lebih menekankan dari guru
c. Teori mengajar berhubungan dengan aktifitas mengajar, tujuan pengajaran dan kemampuan mengajar serta kondisi mengajar.
Perkembangan Kualitatif Dan Kuantitatif
Perkembangan kuantitatif dalam bidang pendidikan disebabkan karena pertambahan jumlah penduduk yang pada akhirnya mempengaruhi jumlah anak yang memasuki pendidikan dan harus ditampung dilembaga pendidikan. Perkembangan kuantitatif membawa pengaruh luas, antara lain ;
1. bertambahnya jumlah anak berarti bertambahnya karakter murid yang harus dilayani.
2. jumlah anak yang membludak disetiap sekolah berarti membawa perubahan dalam bidang pelayanan pengajaran.
3. gedung dan sarana lainnya harus ada
4. penambahan jumlah guru dan tenaga pendidikan.
Guru Profesional
Kompetensi tenaga edukatif atau tenaga guru di Indonesia pada umumnya mengacu pada tiga jenis kompetensi, yaitu ;
1. kompetensi pribadi
2. kompetensi profesi, dan ;
3. kompetensi kemasyrakatan.
Tenaga edukatif yang bertugas pada suatu perguruan tinggi tidak hanya harus mempunyai " performance " yang profesional. Akan tetapi juga tanggung jawab profesional.
Profesionalisai Guru
Kemampuan profesional tenaga edukatif tidan Status Quo, melainkan perlu di bina dan dikembangkan, paling tidak dalam batas-batas dimana misi itu dapat dilakukan. Hasil analisis terhadap sejumlah literatur, seperti Vollmerr dan Mills (1966), Soetisna (1966), Moore (1970), Hoy dan Miskel (1978), Weigand (1971), Ahmad Sanusi (1986) menemukan beberapa istilah yang berkaitan dengan masalah keprofesian seperti Profession, Professional, Professionalization serta istilah lain yang berkenaan dengan itu.
Profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang mensyaratkan spesialisasi akademik dalam waktuyang relatif lama di perguruan tinggi, baik dalam bidang sosial, eksakta maupun seni dan pekerjaan itu lebih bersifat mental intelektual daripada suami fisik manual yang dalam mekanisme kerjanya dikuasai oleh kode etik. Profesional mengacu kepada sifat khusus yang harus ditampilkan oleh yang memegang profesi tertentu. Sedangkan profesionalisasi diartikan sebagai proses perubahan secara individu atau kelompol atau kombinasinya menuju kemampuan prpfisional tertentu.
BAB V
STUDI PRESTASI BELAJAR
Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu. Dari proses itu akan di peroleh sesuatu hasil yang disebut hasil belajar. Pada perguruan tinggi, hasil belajar mahasiswa sering disebut indek prestasi. Oleh karena balajar itu merupakan suatu proses, maka baik proses maupun hasil belajar itu di pengaruhi oleh beberapa faktor.
Banyak faktor yang memperuhi balajar, secara garis besar dapat digolongakan menjadi dua dua golongan besar, yaitu berasal dari faktor-faktor yang berasal dari diri mahasiswa, dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa (Suryabrata 1984). Hasil penelitian menunjukkan tak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa pria maupun wanita, dan demikian juga antara mahasiswa murni dengan mahasiswa yang sambil bekerja.
Tidak adanya perbedaan yang berarti antara prestasi belajar mahasiswa murni dan mahasiswa sambil bekerja itu disebabkan oleh dua hal. Pertama, mahasiswa yang sambil kerja masalah indek prestasi kurang diutamakan, dan yang di utamakan adalah ijazah. Kedua, mahasiswa murni kurang berminat kuliah di UT, mereka kurang mempunyai motivasi yang jelas.
BAB VI
STUDI MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI
Proses Dalam Menyelenggarakaan Pendidikan
Yang dimaksud dengan proses-proses dalam sistem penyelenggaraan pendidikan adalah himpunan proses-proses yang di perlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Himpunan proses-proses itu dikelompokan dalam karagori sebagai berikut:
 proses penyiapan program pendidikan
 proses penyipan mahasiswa memasuki proses pendidikan
 proses penjadwalan
 proses penyelenggaraan acara-acara pendidikan
 proses evaluasi keberhasilan pendidikan
 proses laporan data hasil evaluasi
 proses pengulahan data hasil evaluasi
 proses pengambilan keputusan dengan hasil evaluasi
 proses penyimpanan data

BAB VII
KESERASIAN PENDIDIKAN DI KOTA DAN DESA
Pendidikan sebagai alat pengubah perilaku manusia menempati posisi tersendiri dalam kancah kehidupan masyarakat secara keseluruhan.Kesenjangan kuantitatif dan ketimpanan kualitatif antara pendidikan di desa dan dikota sejak dahulu sangat menunjol lebih-lebih untuk saat ini (Coombs dan Ahmed, 1984).dampak langung dari gejala itu adalah terjadinya mobilitas pendidikan yang tinpang, untuk selanjutnya membuat ketimpangan mobilitas penduduk.
Badan pembina pendidikan internasional (1984)atau international councilof education devlomat(ICED) dalam laporannya mengatakan, bahwa dikota-kota bukan hanya tersedia banyak sekolah, akan tetapi relatif lebih mudah dimamfaatkan dari pada pedesaan. Dikota-kota banyak tersedia kegiatan ekonomi modern. Media (surat kabar, buku,majalah,televisi, siaran radio,) dan semua barang modern yang kesemuanya merupakan barang konsumsi modern. Di desa, kondisi itu jauh berbeda dan sulit diubah, lebih-lebih bagi indonesia yang wilayah sangat luas rumit dan kompleks,disamping kemampuan ekonomi,komunikasi dan motivasi warga belum menunjang. Citra pendidikan di perkotaan lebih baik, kesempatan memperoleh pendidikan di kota lebih luas dan kemajuan dalam bidang komunikasi dan informasi mudah dirasakan.
PEMERATAANKUALITAS
Dari sudut pemerataan pendidikan dapat dilihat dari dua demensi, yaitu demensi kualitas (Quality Dimension) dan demensi kuantitas(Quantity Dimension.) Pemerataan kuantitas dan kualitas pendidikan dibahas dalam kaitanya dengan upaya mengurangi urbanisasi anak usia sekolah, asumsinya, pemerataan kuantitas dan kualitas pendidikan mempunyai kaitan langsung dengan urbanisasi anak usia sekolah.




























IKHTISHAR
Media Tekhnologi Pendidikan adalah suatu alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Sedangkan tekhnologi komunikasi pendidikan adalah suatu spesifikasi dalam bidang tekhnologi pendidikan, yaitu yang lebih banyak merupakan prinsip dan konsep ilmu komunikasi, serta lebih memperhatikan sumber belajar berupa media komunikasi massa dan elektronik.
Faedah dalam pengaplikasian media tekhnologi pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Media Tekhnologi Pendidikan membuat pendidikan lebih produktif
2. Media Tekhnologi Pendidikan menunjang pengajaran individual, atau dengan kata lain memubgkinkan penerapan individualisasi dalam kegiatan pengajaran.
3. Media Tekhnologi Pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiyah ( scientific)
4. Media Tekhnologi Pendidikan dapat membuat pengajaran lebih powerfull
5. Media Tekhnologi Pendidikan membuat kegiatan belajar mengajara lebih immediate
6. Media Tekhnologi Pendidikan dapat membuat percepatan pendidikan lebih equel.

Media Tekhnologi Pendidikan diantaranya adalah ;
1 Papan Tulis 6 Rekaman Pendidikan
2 Bulletin Board dan Display 7 Radio Pendidikan
3 Gambar dan Ilustrasi Fotografi 8 Televisi Pendidkan
4 Slide dan Film Strip 9 Peta dan Globe
5 Film 10 Tape Record, Dll

Ada beberapa metode dalam proses belajar mengajar, diantaranya ;
 Metode Ceramah
 Metode diskusi
 Metode tugas
 Metode latihan inkuiri
 Metode karya wisata
 Metode seminar
Adapun proses-proses dalam penyelenggaraan pedidikan, yaitu ;
 Proses pnyiapan program pendidikan
 Proses penyiapan siswa dalam memasuki proses pendidikan
 Proses penjadwalan
 Proses penyelenggaraan acara pendidikan
 Proses evaluasi keberhasilan pendidikan
 Proses pengelolahan data hasil eveluasi
 Proses pengambilan keputusan dengan hasil evaluasi
 Proses penyimpanan data
Kesesrasian pendidikan di kota dan di desa di upayakan melalui proses, yaitu ;
 Pengadaan buku-buku, baik buku paket maupun buku-buku perpustakaan
 Penambahan fasilitas da sumber belajar
 Penataan proses pendidikan (PBM) yang lebih efektif dan efisien melalui perubahan dalam metodologi, tekhnik penyampaian informasi, system evaluasi, struktur materi, dsb.,..
 Penataran guru dan para pengelola pendidikan
 Perubahan kurikulum dan memasukkan aspek tekhnologi (sains ) ke dalam pendidikan.
 Pembinaan disiplin karyawan
 Dan lain-lain, usaha yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap upaya perbaikan kuyalitas pendidikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Aliran Psikologi

Contextual Teaching Learning