BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia dan hewan sama-sama menikmati fungsi panca indera. Namun, manusia berbeda dengan hewan karena akal budi yang di anugrahkan Allah dan kemampuan berpikir yang memungkinkan untuk mengadakan tinjauan dan pembahasan terhadap berbagai hal dan peristiwa, hal-hal yang umum dari bagian-bagian dan menyimpulkan berbagai kesimpulan dari premis-premis. Manusia mempunyai kemampuan kognitif yang sangat luar biasa, yaitu Berfikir. Meskipun manusia bukanlah satu-satunya makhluk yang bias berfikir, tetapi tidak dapat disangkal bahwa manusia yang merupakan mahluk pemikir (Hayawatun Naathiq) .
Dalam mendefinisikan soal berfikir ini terdapat adanya beberapa macam pendapat. Diantaranya ada yang menganggap berfiikir sebagai suatu proses asosiasi saja. Dan ada pula yang memandang berfikir sebagai proses penguatan hubungan antara stimulus dan respon. Ada yang mengemukakan bahwa berfikir itu merupakan suatu kegiatan psikis untuk mencari hubungan antara dua objek atau lebih. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa berfikir merupakan kegiatan kognitif tingkat tinggi (Hingger Lever Cognitive), sering pula dikemukakan bahwa berfikir itu merupakan aktifitas psikis yang intensional, berfikir tentang sesuatu , Lalu Sebenarnya Apakah Berfikir Itu….???



B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, untuk lebih memfokuskan pembahasan, mengingat apa yang akan dijadikan topic pembahasan adalah tentang berfikir, maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah antara lain ;
1. Definisi berfikir
2. Proses berfikir
3. Macam-macam berfikir
4. Fungsi befikir

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi berfikir
2. Mengetahui tentang proses berfikir
3. Mengetahui macam-macam berfikir
4. Mengetahui fungsi berfikir




























BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN BERFIKIR
Pendapat para ahli mengenai berfikir itu bermacam-macam. Para ahli psikologi asosiasi misalnya menganggap bahwa berfikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan dimana subyek yang berfikir pasif. Plato beranggapan bahwa berfikir adalah aktivitas ideasional (Woodworth dan Marquis, 1955, p. 581-586) . Selain itu ada juga beberapa pendapat yang dikemukan para ahli tentang berfikir, yaitu antara lain ;
1.1. Philip L Harriman mengungkapkan berfikir (Thinking) adalah istilah yang sangat luas dengan berbagai definisi. Misalnya angan-angan, pertimbangan, kreatifitas, tingkah laku seperti jika (as if, Vaihinger), pembicaraan lengkap, aktifitas idaman, pemecahan masalah, penentuan, perencanaan, dsb.
1.2. Drever mengemukakan masalah berfikir sebagai berikut ; "Thinking is any course or trainof ideas; in the narrower and stricter sense, a course of ideasinitiated by a problem". Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa berfikir bertitik tolak dari adanya persoalan atau problem yang dihadapi secara individu.
1.3. Floyd L, Ruch dalam bukunya yang klasik , Psychology and Life (1967) mengatakan bahwa Berfikir merupakan manipulasi atau organisasi unsure-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak.
1.4. Paul Mussen dan Mark R. Rozenzweig berpendapat "The term "Thinking" refers to many kind of activities that involve the manipulation of concept and symbols, representations object and event" (1973 ; 410)

2. PROSES BERFIKIR
Proses atau jalannya berfikir itu pada pokoknya ada tiga langkah ;
2.1. Pembentukan Pengertian
Pengertian atau lebih tepatnya disebut Pengertian Logis, dibentuk melalui tingkatan sebagai berikut ;
2.1.1. Menganalisis cirri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis, objek tersebut kita perhatikan satu persatu. Misalnya ; mau membentuk pengertian manusia, kita ambil manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisis cirri-cirinya.
2.1.2. Membanding-bandingkan cirri-ciri tersebut untuk diketemukakan cirri-ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak ada, mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki
2.1.3. Mengabtraksikan, yaitu menyisihkan, membuang cirri-cirinya yang tidak hakiki
2.2. Pembentukan pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang menyatakan dalam bentuk bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau predikat.
2.3. Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada tiga macam keputusan, yaitu ;
Keputusan Induktif ( dari pendapat yang khusus ke satu pendapat yang umum).
Keputusan Deduktif ( dari pendapat yang umum ke satu pendapat yang khusus)
Keputusan Analogis ( membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat khusus yang telah ada)
Keputusan Evaluatif (menilai baik buruknya, tepat tidaknya suatu gagasan)

3. MACAM-MACAM BERFIKIR
Secara garis besar ada dua macam berfikir , yaitu ;
3.1. Berfikir Autistik
Melamun, fantasi, menghayal, wishfull Thinking adalah contoh-contohnya, dengan berfikir autistic orang akan melahirkan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastic. Kegiatan mental yang melantur ini tidak mempunyai tujuan yang tertentu. Dan seringkali dinamakan pikiran (berfikir) tidak terarah atau arus kesadaran atau kesadaran biasa.
3.2. Berfikir Realistik
Berfikir realistic disebut juga nalar (reasioning) ialah berfikirdalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Floyd L Ruch Linda menyebutkan berfikir realistic sebagai fikiran terarah sebagai kebalikan dari pikiran tidak terarah.
Fikiran atau berfikir terarah diarahkan pada tujuan yang tertentu, sangat terkendali dan terikat pada suatu kejadian atau situasi tertentu. Sangat terkendali dan terikat pada satu kejadian atau situasi yang tertentu pula.
Fikiran atau berfikir terarah ini antara lain penalaran, pemecahan masalah dan belajar konsep. Menurut Linda meskipun berfikir terarah dan berfikir tidak terarah itu mempunyai sasaran berbeda,namun kedua jenis berfikir tersebut sama-sama tergantung pada konsep dasar termsuk ingatan, imajinasi, dan pembentukan asosiasi.

4. FUNGSI BERFIKIR
Usman Najati mengungkapkan bahwa fungsi berfikir adalah pemilah antara kebenaran dan kebathilan, antara kebijakan dan kejahatan, untuk menyikapi realitas, memperoleh ilmu pengetahuan dan mengangkat manusia pada tingkat perkembangan dan kesempurnaan sehingga apabila seseorang sampai pada keadaan yang demikian ini, maka pemikiaran akan besar nilainya. Dalam kehidupan dan ditegaskan bahwa hal ini adalah fungsi alamiyah dan berfikir .
Fungsi yang lain dari berfikir adalah menciptakan suatu yang baru (creativity) dan hanya manusia yang mampu melakukan creativity di sepanjang sejarah hidupnya .

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut ;
Dari berbagai definisi yang di ungkapkan, berfikir menunjukkan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang (symbol) sebagai pengganti objek dan peristiwa.
Proses atau jalannya berfikir itu ada tiga langkah ;
 Pembentukan pengertian
 Menganalisis
 Membandingkan
 mengabtraksikan
 Pembentukan pendapat
 Penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan
Sedangkan fungsi dari berfikir adalah memilah antara kebenaran dan kebathilan, antara kebajikan dan kejahata, untuk menyikapi realitas, memperoleh ilmu pengetahuan dan mengangkat manusia pada tingkat perkembangan dan kesempurnaan
Seiring dengan selesainya tulisan ini, kami sadar bahwa kami hanyalah insane biasa jauh dari sempurna, maka tiada hal lain yang kami harapkan kecuali kritik konstruktif serta saran dari pembaca sekalian agar kami bias lebih baik lagi
Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thorieq

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Kartini Kartono, Psikologi Umum, Mandar Maju Bandung 1996
Drs. E. Usman Effendi, Drs. Juhaya, Pengantar Psikologi, Praja Angkasa Bandung 1993
Sumadi Surya Brata, Psikologi Pendidikan, Rajawali Jakarta 1959

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Aliran Psikologi

Contextual Teaching Learning